Wednesday, July 8, 2009

SESUNYI MATI SURI

Sesunyi mati (suri)

Sesunyi mati nafas sedangkal henti
Dengupan jantung hilang setuli cuping
Sijil mati ditandatangani
Di liang lahat, jenazah dituruni
Bakal disimpan selamanya mati.

Bagaikan kaleidoskop
arca meninggalkan diri
rhapsodi mati dalam ektasi
seolah terowong kelahiran dilalui kembali.

Seperti arca-arca sutradara
Berputar menurut kronologi
Mengisah diri, dari lahir ditimang umi
Hingga bersemadi ke liang lahat
Laksana bioskop diari kehidupan
Melayang datang klise demi klise
Menayang semula arca segenap peristiwa
Hedonisme yang dianuti jiwa-raga.

Di hujung terowong mati
Tampak sebuah taman, sebatang kali membelahnya
Bila ingin menyeberangi, jatuh tenggelam
Lemas, sesak tersedar dari mati suri
Lalu mengoyak kain kapan,
mengorek tanah merangkak naik ke permukaan
Bila tangan muncul di kuburan basah
Yang bertahlil bertempiaran lari resah
Hanya seorang hamba Allah menerpa berani
Mayat mati hidup kembali.

Sekembali dari mati suri
Sifat berubah tabiat terpuji
Menyendiri di sunyi sepi
Dulu pemabuk, kini alim sejati
Dulu di disko, kini di masjid lima kali sehari
Beberapa lama berlalu
Benar-benar mati kaku
dalam keadaan sujud abadi
Bukan lagi mati suri

Banyak yang alami mati ke dua kali
Di liang lahat, sesak nafas, tercekik mati


Subang Jaya. 21.9.2007

No comments:

Post a Comment