Monday, October 25, 2010

MUSIM LURUH DIRI

RESENSI NOVEL DI.AR.TI OLEH MG CHOLID, PENYAIR MUDA MADURA

RESENSI BUKU Di.Ar.Ti karya Dr. Rahmat Haroun Hashim (MEMBACA ANEKA HIKMAH DALAM BUKU YANG TELAH BERUSIA SENJA, 20 TAHUN)

by Moh. Ghufron Cholid on Monday, October 25, 2010 at 10:19am

Peresensi: Moh. Ghufron Cholid

Guru Bahasa dan Sastra Indonesia, tinggal di Madura

Membaca Novel Di.Ar.Ti karya Dr. Rahmat Haroun Hashim, Malaysia, kita diajak bertamasya memaknai hakekat seorang peneliti, betapa pentingnya sebuah penelitian bagi seorang peneliti sehingga mau tidak mau nyawapun akan dipertaruhkan.

Kisah seperti ini dicontohkan oleh Dr. Jalani ketika mau mempertahankan penelitiannya dari sahabat karibnya Mr. Chong, penelitian yang dilakukan pada Sutrisno adalah bukti kesungguh-sungguhannya Dr. Jalani dalam mengabadikan jejaknya di dunia penelitian.

Masih ada keunikan yang lain, yang ingin diperkenalkan Dr. Rahmat Haroun Hashim dalam buku Di.Ar.Ti ini, novel ini menjelaskan juga tentang bagaimana Islam memperlakukan umatnya, sebenarnya Islam itu mudah, tidak menyulitkan umatnya dalam beribadah, namun kadang kita sendiri yang mempersulit diri dalam beribadah.

Adalah suatu cirri khas yang takkan pernah hilang dalam benak kita, bila kita membaca novel-novel karya Dr. Rahmat Haroun Hashim yaitu kepiawaiannya dalam menggabungkan ilmu sejarah, ilmu pengobatan, ilmu bahasa dan ilmu-ilmu lainnya.

Novel Di.Ar.Ti adalah salah satu novel dari 7 novel yang diterbitkannya. Meski novel ini diterbitkan pada tahun 1990 untuk cetakan keduanya namun novel ini masih memiliki daya tarik tersendiri untuk dikaji.

Novel ini cocok untuk dibaca oleh semua kalangan khususnya pembaca yang gemar melaksanakan penelitian.

Di dalam novel ini, dikisahkan pula hitam putih dunia penelitian. Hal semacam ini patut kita acungi jempol karena dengan keberanian penulisnya dalam mengungkapkan peristiwa yang jarang diungkap oleh penulis lainnya.

Seharusnya penduduk Malaysia bias berbangga hati dengan hadirnya novel Di.Ar.Ti ke tengah-tengah kehidupan yang serba komplek ini.

Saya sebagai pembaca dan penikmat sastra yang lahir dan hidup di Madura merasa bersyukur dengan terbitnya buku ini karena banyak menyuguhkan aneka ragam hikmah.

Walau usianya bias dibilang cukup tua, bayangkan saat sekarang usia novel tersebut sudah 20 tahun namun masih mempunyai charisma.

Al-Amien, 25 Oktober 2010

Tuesday, October 19, 2010

LORONG KENANGAN FK UNAIR




Lorong kenangan
menguris jerih-perit
memerah keringat
menanak benak
demi menggapai harapan

Di sejenak jendela waqtu
singgah di terowong masa
kurenung Prasasti Nama
terpahat tembuk mendada bangga
nama beta
di antara ribuan nama


Sahid Hotel
Surabaya
Jawa Timur
2/10/2010

Wednesday, October 13, 2010

GENESIS SEBUAH PUISI

Genesis suatu puisi
&&&&&&&&&&&&&&

(Apa itu puisi?)

P uisi itu sejambak protin
tenunan indah dalam karangan
berlegar-legar asid amino rangkai-rangkaian
Di aliran darah dari kilang ribosoma
Tersulam madah dan metafora
Dalam gabungan dari pelusuk minda
Posteriori pengalaman barusan dan silam
Dari ngarai benak janaan alam


(Dari mana datangnya puisi?)

Bila benak dilambung gelombang bergelora
Alfa, beta, delta atau theta
Korteks ubun-ubun kemilau bercahaya
Bioskop minda benderang menyala
Organ sastera beroperasi segera
Aktif tercipta di daerah Broca
Gen puisi tiba-tiba siaga

Bila alfa bertakhta sajak prozaik bersahaja
penaka secangkir kopi tanpa gula
Bila amigdala terangsang luka
Adrenalina dan noradrenalina berkuasa
Badai sajak amuk menggila
jenuh amarah, cerca membara

Bila murung menguasai jiwa
Serotonin menghilang entah ke mana
Berkarya si pemurung di gelombang beta
Otak mamun di kelabu biru
Stanza terungkap tepu pilu
Membenam melankoli depresi melulu


Dalam khusyuk, zikir dan meditasi
Amalan sufi peterana levitasi
Gelombang theta dalam emisi
Lahirlah sajak seindah puisi
Laksana bercanda di kamus firdausi
Yang membaca ditakluki elasi
Candu kalimat madat ektasi
Membuat puisi gian dikunjungi

**&***********&&&*********&**********
LL
Rahmatharounhashim
Padang Gaong, Ulu Melaka, Langkai
29.7.2007.

Saturday, October 9, 2010

HOSPITAL ISLAM KEDAH (HIK)

Sudah sekian lama Kerajaan Islam Kedah (KIK)memerintah, namun tidak tampak sesuatu pembangunan fizikal Islamik yang nyata melainkanmelulu pembinaan sahsiah.

Mungkin saya keliru kerana ruang sebaran siaraya KIK amat terbatas. Tiadanya radio atau TV KIK barangkali penyampaian maklumat dan informasi kegiatan Islamik terpaksa menggunakan media alternatif.

KIK perlu mengembalikan percerahan perubatan Islam melalui pembinaan:
1. Hospital Islam
2. Kolej Perubatan Islam atau Sekolah Thabib Islam
3. Kolej Jururawat Islam.

Apakah konsep Hospital Islam?

Secara ringkas, penerapan nilai-nilai Islam secara holistik tidak hanya dari segi arkitekturnya tetapi tata-atur katil-katil pesakit menghadap khiblat. Begitu meja bedah, muka pesakit menghadap khiblat. Pembaca doa pra-pembebdahan, semasa pembedahan dan paska pembedahan.
Setiap prosedur minor dimulai dan disudahi dengan doa singkat. Termasuk tentunya semasa bersalin yang sedapat mungkin dikendali bidan-bidan, doktor-doktor, spesialis wanita sahaja.
Wad lelaki dirawat oleh jururawat lelaki dan sebaliknya.
Peng'inkoprasian aspek spiritual dengan tindakan rawatan perubatan secara fusi bukan tempelan sahaja, ianya bukan sekular. Tidak ada pengasingan unsur rohaniah dari sebarang prosedur perubatan, rawatan, penyelidikan makmal maupun pengambilan ubat-ubatan, semua disertai perlafazan dan penghayatan ayat-ayat Koran yang relevan.
Bilik-bilik pesakit diberi nama pemikir-pemikir dan thabib Islam yang tersohor; Ibn Sinna, Ibn Rush, Al-Ghazali dan lain-lain.

Artikel ini merupakan draf cadangan kepada KIK untuk menrealisasikan projek Hospital Islam Kedah (HIK).

Friday, October 8, 2010

RESENSI NOVEL PANGGIL AKAU MELAYU OLEH MOH GUFRON CHOLID


RESENSI BUKU PANGGIL AKU MELAJU (ANTARA KEUNIKAN DAN HIKMAH MEMBACANYA)

by Moh. Ghufron Cholid on Wednesday, October 6, 2010 at 4:36pm
Alhamdulillah saya telah menyelesaikan novel PANGGIL AKU MELAJU karya Dr. Rahmat Haroun Hashim,Malaysia.
Buku ini saya terima selasa pagi lewat pos sebagai kado persahabatan darinya. Membaca novel ini,kita selaksa diajak membaca orang melayu dengan segala keunikannya. Tak hanya itu,kita juga diperkenalkan dengan beraneka jenis penyakit dan cara menanganinya. Kita pun diajak untuk menghargai pentingnya bahasa ibu untuk dipertahankan di era globalisasi yang menempatkan bahasa inggris sebagai bahasa utama dunia untuk bisa hidup dan bersaing di era globalisasi. Novel PANGGIL AKU MELAJU sebenarnya novel yang diterbitkan khusus agar orang melayu bisa terus maju tanpa harus melupakan bahasa ibunya. Buku ini cocok dibaca oleh semua akademisi,utamanya yang ingin memperdalam ilmu sejarah,ilmu pengobatan dan ilmu bahasa. Membaca novel ini,tidak sama dengan membaca novel percintaan pada umumnya,karena di dalam novel ini,kita banyak bertemu dengan beraneka jenis penyakit,di samping itu pula,ilmu mengungkap suatu kasus pembunuhan. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat untuk umat dan untuk sahabat Rahmat Haroun Hasyim,saya ucapkan terimakasih atas kado persahabatan ini. Saya tunggu karya lainnya.

Al-Amien,06/09/2010