Friday, May 28, 2010
SESENJA USIA
Tika senjakala mempamer rona-rona gemilang,
Sejenak tiba, mentari akan membenamkan pijarnya
ditelan ufuk di remang awalnya malam
Namun sang mentari bakal kembali
menayang garang benderangnya siang
Tetapi tidak pada nestapa insan lanjut usia
Yang tersisa hanya bayang-bayang silam
Wajah tuanya melenyapkan rona-rona ceria
menghilang warna-warna cinta
Dalam kelam terbenam cerita-cerita bahagia
Memadam segala memori sepahit cuka
Tiada lagi mentari usia untuk menyinar
Di kala pagi, siang dan senja
Selamat Tinggal Muda Belia
(khas buat Warga Emas: 28 Mei 2010)
Seri Ratu & Spa, Port Dickson, NS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duhai insan emas nestapa, usah terbelenggu dalam rona hitam pekat malam. malam juga ada rona, ada cahaya, dari bintang-bintang berkelipan di angkasa raya, purnama yang meminjam cahaya dari suria, petanda ada harapan untuk kau berpaut. alihkan pandanganmu pada rona cahaya ilahi, pasti ada cahaya berona indah yg menanti, pada Nya kau beruzlah, dalam sujudmu yakinlah akan tiba sinar cahaya hidayah, pedoman
ReplyDeleteilahi merungkai masalah
Terima kasih, kekanda. Jika tiada gemawan kelam melidungi langit pasti banyak kerdipan bintang-bintang yang kelihatan. Pada usia kini, adinda masih punya asa untuk melihat benderang siang dan limpahan cahaya bulan dan bintang-bintang di gulita malam. Bintang-bintang tiba-tiba muncul bila merenung wajah-wajah putera-puteri adinda. Merekalah suria,bulan dan bintang-bintang adinda.
ReplyDelete